Hari apakah yang kamu tunggu-tunggu sepanjang tahun?

Apakah itu hari ulang tahun, ketika kamu tahu bahwa akan banyak hadiah yang akan kamu terima? Ataukah hari libur, ketika kamu tidak harus bangun pagi untuk ke sekolah?

 

Untuk Sean yang saat itu berumur sembilan tahun, hari yang paling ia sukai adalah hari Halloween. Alasannya, karena pada hari itu ia bisa mengenakan kostum dan menjadi siapa saja tanpa perlu mendapat tatapan aneh dari orang-orang yang ia temui.

Ketika kebanyakan kita merasa senang ketika menjadi pusat perhatian, Sean setiap harinya sudah menjadi pusat perhatian. Ke mana pun ia pergi dan di mana pun ia berada, orang-orang akan memberikan reaksi setelah melihatnya.

Photo credit: Facebook Sean Stephenson

Sebagian menunjukkan jari mereka ke arahnya, yang lain memberikan ekspresi aneh, bahkan tidak jarang menertawai penampilannya.

Di hari Halloween, ketika semua orang berusaha untuk menjadi aneh, Sean bisa menjadi sedikit lebih normal dan menghilang di tengah keramaian anak-anak yang mengenakan berbagai variasi kostum.

 

Sean lahir dengan kelainan genetik yang membuat tulang-tulangnya menjadi sangat rapuh. Ketika keluar dari kandungan ibunya pada tanggal 5 Mei 1979, semua orang yang berada di dalam ruang bersalin terpaku, terdiam melihat kondisi Sean.

Bentuk tubuhnya berantakan.

Di kemudian hari, dokter mengetahui bahwa hampir semua tulang dari badan kecilnya itu patah akibat tekanan ketika dilahirkan. Ia harus dibalut gips total agar tulang-tulang itu bisa tersambung kembali.

Photo credit: Facebook Sean Stephenson

Di awal-awal kelahirannya, Sean tidak dapat menerima pelukan. Sebuah sentuhan lembut dari orang tuanya saja bisa membawa risiko patah tulang yang sangat besar. Dokter memberikan vonis bahwa hidup Sean tidak akan lama.

Akan tetapi, ketika kebanyakan orang memilih untuk menyerah pada keadaan, kedua orang tuanya terus berusaha.

Dan perlahan, Sean bertumbuh ditemani oleh penderitaan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here