“Jika jodoh memang di tangan Tuhan, kok saya tidak dapat-dapat, ya?”
Ucapan itulah yang keluar dari seorang gadis yang berusia lebih dari 35 tahun. Dari penampilannya, gadis ini lebih dari sekadar oke. Kulit putih. Tinggi semampai dalam arti sesungguhnya. Pekerjaan? Manajer di sebuah perusahaan yang sedang maju. Lalu, apa hambatannya?
Di sebuah café di tengah kota, saya memberikan lima check list ini kepadanya. Coba beri centang, mana yang Anda lakukan?
1. Coba tanya ke diri sendiri, “Apakah saya terlalu picky?”
“Ya, Pak Xavier. Jujur saya mengatakannya,” ujar seorang cowok yang berusia lebih dari 40 tahun.
Salah satu kesulitan kita menemukan jodoh adalah karena kita terlalu memilih. Namanya saja ‘terlalu’, maka tidak ada kriteria yang pas untuk itu.
“Saya sudah berkali-kali pacaran. Namun, setiap kali melihat cewek lain, saya selalu saja mendapatkan kekurangan di cewek saya,” tambah cowok tadi.
“Kriteria boleh dan sah-sah saja,” saran saya, “tetapi kalau you selalu membandingkan pacarmu dengan cewek lain, sampai kapan pun you tidak bakal mendapatkannya.”
2. Standar yang terlalu tinggi
Standar yang terlalu tinggi mungkin masih bisa ditolerir jika standar yang sama Anda terapkan untuk diri sendiri.
“Saya ingin mendapatkan istri yang, di samping cantik, seksi dan terawat, tetapi juga tidak segan mengepel lantai dan kerja di dapur. Bukan istri yang hanya suka shopping dan pergi ke salon,” ujar seorang pria berusia sekitar 45 tahun kepada saya.
Jujur, saya ingin tertawa mendengarnya. Dia ingin cewek yang bisa merawat tubuh, tetapi tidak ingin ceweknya ke salon? Bodoh juga tidak, tetapi kok ucapannya naif seperti itu? Pantas sampai usia segitu pacar saja belum dapat.
3. Syarat yang terlalu berat untuk dituruti
Mirip dengan yang di atas, ada orang yang menerapkan syarat yang berat untuk dituruti.